"Daerah ini terdapat lebih dari 2.000 industri skala besar dan kecil, maka peluang tersebut harus direbut oleh lembaga kursus," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Tangerang Teteng Jumara di Tangerang, Senin.
Teteng mengatakan ketrampilan bagi peserta kursus harus ditingkatkan agar peluang peluang kerja dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
Menurut dia, sudah merupakan kewajiban bagi pemerintah daerah bidang pendidikan dalam memajukan dan meningkatkan kemampuan lembaga kursus baik formal maupun informal untuk memasuki era globalisasi.
Sebagai wilayah industri dan perdagangan, maka pengelola lembaga kursus jangan hanya jadi penonton di rumah sendiri, tapi dapat memberikan kontribusi nyata dengan cara lulusan lembaga kursus dapat bekerja.
Dalam pelatihan selama dua hari tersebut diberikan materi oleh pihak yang berkompeten dan telah berpengalaman dalam industri dan perdagangan.
Dia mengatakan ribuan pabrik di Kabupaten Tangerang dan mayoritas berada di Kecamatan Cikupa, Balaraja, Panongan dan Pasar Kemis membutuhkan tenaga kerja setiap tahun.
Demikian pula ratusan pengelola pabrik skala nasional dan internasional yang beroperasi di Kabupaten Tangerang butuh tenaga kerja lokal.
Sedangkan perusahaan yang membutuhkan tersebut tentunya dengan persyaratan ketrampilan bagi pengelola lembaga kursus, maka hal itu harus dapat dipenuhi.
Lembaga kursus, katanya, tidak hanya mampu mengeluarkan sertifikat tapi lulusan memiliki ketrampilan yang lebih sehingga dengan mudah diterima bekerja pada perusahaan.
"Selembar setifikat tidak memiliki arti bila lulusan lembaga itu tidak mempunyai ketrampilan," kata mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang itu.
Pihaknya mengakui saat ini persaingan usaha sangat ketat, maka perlu untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016
0 Response to "Hadapi pasar bebas, Kabupaten Tangerang latih 150 lembaga kursus"
Posting Komentar