Keberagaman harus diajarkan mulai dari sekolah

Jakarta (ANTARA News) - Praktisi pendidikan Robertus Budi Setiono mengatakan keberagaman dalam suatu bangsa harus diajarkan mulai dari sekolah.

"Indonesia merupakan negara yang unik, karena terdiri dari ratusan suku bangsa, berbagai agama, maupun bahasa, namun bisa bersatu dalam satu bangsa," ujar Budi disela-sela perayaan Natal Sekolah Global Sevilla Pulomas di Jakarta, Rabu.

Budi yang juga Direktur Sekolah Global Sevilla Pulomas tersebut menjelaskan tidak ada negara lain yang sanggup menyatukan berbagai bangsa seperti Indonesia.

"Jadi sekolah harus membudayakan keragaman sejak dini," katanya.

Di sekolahnya misalnya, pihaknya sudah membudayakan keragaman tersebut sejak usia dini. Lebih dari 50 persen, murid dari sekolah tersebut merupakan Muslim.

Namun setiap perayaan hari agama lain, anak-anak di sekolah tersebut turut terlibat dan saling membantu.

"Contohnya ketika perayaan Natal, banyak murid Muslim yang membantu. Begitu juga, ketika Lebaran, murid-murid Kristen yang menjadi panitianya," ujarnya.

Budi menjelaskan keberagaman yang menjadikan Indonesia indah. Sekolahnya mengajarkan kepada seluruh civitas akademika tentang nilai-nilai luhur dan khusus dari bangsa Indonesia, yaitu Persatuan Indonesia dan senantiasa menghormati ke-Bhineka Tunggal Ika bangsa tercinta yang dimiliki bangsa lain.

"Gotong royong, kebersamaan dan kebhinekaan bangsa adalah keunikan bangsa yang tidak dimiliki oleh bangsa manapun di dunia ini. Itulah ciri khas orang Indonesia, dimanapun dia berkarya dan hidup. Marilah kita tunjukkan keunikan kita yang menjadi kunci kemenangan dalam persaingan kualitas manusia di dunia ini," tukas dia.

Perayaan Natal 2016, bernuansakan pada kepeduliaan sosial dan kecintaan kepada sesama manusia. Global Sevilla mengajak anak-anak untuk berbagi kasih dengan mengunjungi panti asuhan di Jakarta.

(I025)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2016

0 Response to "Keberagaman harus diajarkan mulai dari sekolah"

Posting Komentar