"Sistem pendidikan yang diajarkan oleh Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara, sangat tepat karena tak hanya mengedepankan aspek intelektual, namun juga harus mengembangkan daya cipta, rasa, serta karsa bagi peserta didik. Sehingga dapat menghasilkan generasi muda yang humanis dan berkarakter," ujar Direktur Global Sevilla, Robertus Budi Setiono, di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa pihaknya selalu berusaha menerapkan program pembelajaran yang menyenangkan. Selain belajar di kelas, sejumlah kegiatan juga dirancang guna mengasah keterampilan para siswa.
Salah satunya adalah melalui pementasan drama musikal "Charlie and Chocolate Factory", yang diperankan oleh 280 siswa SD Global Sevilla, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
"Kalau bicara pendidikan Taman Siswa-nya Ki Hajar Dewantara, belajar sambil bermain, kita menerapkannya," kata dia.
Melalui pementasan drama tersebut ada nilai edukasi yang dapat dikembangkan, yakni merangsang budaya literasi atau membaca.
Selain itu, nilai positif lainnya adalah dapat mempelajari karakter peran dan berekspresi.
"Pendidikan yang humanis harus terus dikedepankan melalui pendidikan karakter," katanya.
Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa, mengasah rasa, dan dapat dorong anak untuk mengimplementasikan atas ilmu yang didapat.
"Ada banyak nilai-nilai moral baik yang dapat dijadikan contoh dari cerita-cerita yang ada," tuturnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa kepada para siswa pihaknya selalu menekankan untuk saling menghargai perbedaan dan keberagaman.
(T.I025/C004)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017
0 Response to "Pendidikan jangan hanya kedepankan aspek intelektual"
Posting Komentar